"Sejak
kapan kalimat menjadikan manusia sebagai budak, padahal mereka lahir dari rahim
ibunya dalam keadaan merdeka?" (Umar ibn Khattab).
Orang tua itu tertunduk lemas.
Dengan langkah gontai, ditinggalkannya gerbang istana Amr ibn Ash. Pikirannya
bingung, hatinya sedih. Sebetulnya ia merasa keberatan untuk menyerahkan tanah
dan gubuknya demi proyek pembangunan masjid yang dicanangkan sendiri oleh
Gubernur Amr ibn Ash. Namun apa daya, ia hanya seorang Yahudi yang miskin dan
sebatang kara, dan tentunya tak memiliki kekuatan untuk menghadapi seorang
gubernur yang tentunya didukung oleh sebagian besar masyarakat Muslim di Mesir.