4 Fakta Air Zamzam
Dari Sejarah Sumur Hingga Keutamaannya
Jakarta - Air zamzam menjadi air yang paling baik di
dunia. Jutaan umat Islam yang datang ke Mekah pasti mencarinya karena keistimewaanya.
Sumur air zamzam yang terletak di Masjidil Haram ini akan semakin ramai
dikunjungi saat masa haji. Saat ini, air zamzam tidak hanya bisa diperoleh di
Mekah. Peredarannya telah meluas, sehingga bagi mereka yang belum pernah ke
Tanah Suci pun bisa menikmatinya.
Meski didatangi dan diminum terus menerus setiap hari,
aliran air zamzam tak pernah surut hingga saat ini. Beberapa faktanya menjadi
menarik untuk diulas. Apa saja?
1. Sumur Zamzam
Sejarah sumur zamzam dikisahkan ketika Nabi Ibrahim as
membawa istrinya, Siti Hajar dan putranya, Ismail yang masih menyusui ke Mekah.
Kemudian mereka singgah di sebuah pohon, tempat yang kemudian menjadi lokasi
sumur zamzam.
Saat itu tak seorang pun yang tinggal di Mekah, tidak
pula ada mata air di sana. Ibrahim kemudian meninggalkan istri dan anaknya di
sana. Sebagai bekal, Ibrahim meninggalkan sewadah kurma dan sewadah air.
Istrinya kemudian mengikuti Ibrahim sambil berkata,
"Ibrahim, ke manakah engkau hendak pergi? Apakah engkau tega meninggalkan
kami di tempat yang tidak berpenghuni ini dan tak ada sesuatu apapun?"
Kemudian Siti Hajar bertanya kepada suaminya,
"Apakah Allah yang memerintahkan engkau melakukan ini?"
"Ya," jawab Ibrahim. Mendengar jawaban itu,
Siti Hajar berkata, "Kalau begitu Allah tidak akan menyia-nyiakan
kami."
Wanita itu kemudian kembali ke anaknya, Ismail. Sedangkan
Ibrahim terus berjalan, sampai di tempat bernama Tsaniah, ia menghadap ke arah
Kabah, kemudian berdoa:
"Ya Tuhan, sesungguhnya aku telah menempatkan
sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat
rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan (yang demikian) itu agar
mereka melaksanakan salat, maka jadikanlah hati sebagai manusia cenderung
kepada mereka dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka
bersyukur." (QS Ibrahim 14:37)
Saat persediaan air habis, bayi Ismail menangis kehausan.
Siti Hajar berlari ke arah bukit Shafa mencari bantuan. Lalu berlari lagi turun
dari bukit itu menuju bukit Marwah, lalu kembali lagi ke bukit Shafa. Begitu
seterusnya hingga 7 kali. Tiba-tiba Siti Hajar melihat malaikat Jibril berdiri
di tempat sumur zamzam saat ini berada.
Hadis Ali bin Abu Thalib yang diriwayatkan Imam
Ath-Thabari: Malaikat bertanya kepada Hajar, "Siapakah engkau?"
Siti Hajar menjawab, "Aku adalah Hajar, ibu Ismail.
Jibril bertanya lagi, "Kepada siapa engkau berdua dipasrahkan?"
"Kepada Allah," jawab Siti Hajar.
Jibril berujar, "Engkau berdua telah dipasrahkan
kepada Tuhan yang Maha Mencukupi." Jibril kemudian mencari-cari, menggali
tanah dengan tumitnya dan terpancarlah air. Siti Hajar tercengang dan mata air
itu terus melebar membentuk telaga. Siti Hajar dan Ismail pun segera
menyembuhkan dahaganya dengannya.
Lembah Mekah yang sebelumnya tak berpenghuni dan tak memiliki
air, kemudian mulai ramai ditinggali. Mata air itu kini menjadi sebuah sumur
zamzam yang kini dikunjungi jutaan umat muslim seluruh dunia.
2. Geologi Zamzam
Dari sisi geografis, sumur zamzam memiliki kedalaman
sekitar 30,5 meter. Hingga kedalaman 13,5 meter teratas menembus lapisan
alluvium Wadi Ibrahim. Lapisan ini merupakan lapisan pasir yang sangat berpori
yang berisi batu pasir hasil perpindahan dari tempat lain. Diperkirakan dahulu
pernah ada lembah yang dialiri sungai yang saat ini sudah kering. Atau dapat
pula merupakan dataran rendah hasil pelapukan batuan yang lebih tinggi
topografinya.
Di bawah lapisan alluvial brahim ini terdapat 0,5 meter
lapisan yang sangat mudah dilalui air (permeable). Lapisan inilah yang
merupakan tempat utama keluarnya air zamzam. Kedalaman 17 meter selanjutnya,
sumur ini menembus lapisan batuan keras berupa batuan beku diorit. Jenis batuan
beku ini memang jarang ditemui di dunia, namun sangat banyak terdapat di
Jazirah Arab.
Dari
uji pemompaan, sumur ini mengalirkan air sebesar 11-18,5 liter/detik, sehingga
per menitnya bisa mengalirkan 660 liter atau 40.000 liter perjam. Celah-celah
atau rekahan ini salah satu yang mengeluarkan air cukup banyak. Ada celah
(rekahan) yang memanjang sepanjang 75 cm dengan ketinggian 30 cm ke arah Hajar
Aswad. Selain itu terdapat beberapa celah kecil ke arah Shafa dan Marwah.
3. Nama Zamzam
Kata zamzam dalam bahasa Arab artinya banyak atau
melimpah. Dinamakan zamzam karena air sumur zamzam sangat melimpah. Nama lain
zamzam antara lain barrah (kebaikan), madhmunah (yang berharga), taktumu (yang
tersembunyi), hazmah Jibril (galian Jibril), syifa' saqm (obat penyakit), thaam
thu'm (makanan), syarabul abrar (minuman orang-orang baik), dan thayyibah (yang
baik).
4. Keutamaan Air Zamzam
Air zamzam memiliki sejumlah keutamaan. Diantaranya
adalah, air zamzam merupakan air yang digunakan malaikat Jibril ketika membedah
Nabi Muhammad saw sebelum Isra' Mi'raj. Rasulullah bersabda, "Malaikat
Jibril kemudian membelah dadaku, kemudian turun dan membelah dadaku, kemudian
mencucinya dengan air zamzam." (HR
Bukhari dari Abu Dzar).
Air zamzam adalah air yang terbaik di muka bumi.
Rasulullah bersabda, "Sebaik-baiknya air di muka bumi adalah air
zamzam." (HR Ath-Thabrani dari Ibnu Abbas). Air zamzam termasuk makanan
yang diberkahi dan mengenyangkan karena kandungan gizinya sangat tinggi.
Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya air zamzam itu diberkahi, ia juga
merupakan makanan yang berselera (mengenyangkan)" (HR Muslim)
Air zamzam juga bisa menjadi obat mujarab bagi seluruh
penyakit. Rasulullah bersabda, "Sebaik-baik air di muka bumi adalah air
zamzam. Di dalamnya terdapat makanan yang diinginkan dan obat bagi
penyakit." (HR Ath-Thabrani dari Ibnu Abbas).
Rasulullah juga mengatakan bahwa khasiat dari air zamzam
ini sesuai dengan niat peminumnya. Rasulullah bersabda, "Air zamzam
menurut dengan apa yang dikatakan peminumnya." (HR Ibnu Majah dari Jabir
bin Abdullah). Dalam hadis lain disebutkan, "Air zamzam menurut niat
peminumnya". Jika engkau meminumnya untuk niat kesembuhan, Allah akan
menyembuhkanmu. Jika engkau meminumnya karena kehausan, Allah akan memuaskanmu.
Jika engkau meminumnya karena kelaparan, Allah akan mengenyangkanmu. Ia adalah
usaha Jibril dan pemberian air minum Allah kepada Ismail." (HR
Abdurrazzaq). (sip/rmd).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar