Misteri Tangisan di Tol Cipularang
Biar
enak dibaca, disarankan agar membaca sambil membayangkan tol cipularang
dimalam hari.
Pengalaman
warga sekitar Tol Cipularang
Setahun
yang lalu, saya bermain ke rumah uwak saya yang ada di daerah Purwakarta. Sudah
sangat lama saya tidak pernah berkunjung ke sana. Suasana di sana dulu sangat
berbeda dengan suasana saat ini. Di mana dulu daerah uwak saya tinggal adalah
daerah pesawahan yang sangat luas, berbeda dengan sekarang saat ini yaitu tepat
di depan rumah uwak saya ini telah dibangun sebuah jalan tol dan hanya di
batasi oleh pohon bambu, yang dikenal dengan jalan tol Cipularang.
Sebenarnya
ini cerita yang di alami oleh sepupu saya yaitu anak dari uwak. Perlu
teman-teman ketahui pembangunan tol Cipularang yaitu dibangun di atas makam
atau kuburan besar, maksudnya makam yang sudah lama dan dan banyak jasad di
kuburkan di sana.
Waktu pembangunan tol Cipularang itu, banyak pegawai yang mengerjakan proyek tersebut mengalami kejadian aneh bahkan kecelakaan yang tidak wajar. Bahkan sampai saat ini sering terjadi kecelakaan sampai menelan korban. Bagi warga Purwakarta hal ini tidak aneh, mungkin karena seringnya terjadi kecelakaan di sana.
Banyak kecelakaan kendaraan terjadi di sana. Pernah suatu kali ada kecelakaan truk besar yang mengangkut susu kaleng juga truk yang mengangkut domba, oleng dan akhirnya menewaskan supir dan keneknya, meskipun ada juga yang selamat dari kecelakaan maut tersebut. Korban yang mengalami kecelakaan selalu menuturkan bahwa mereka melihat jalan tol Cipularang itu menjadi bercabang atau ada dua jalan sehingga mereka menjadi bingung dan akhirnya terjadi tabrakan yaitu menabrak pembatas jalan. Padahal banyak korban yang menuturkan mereka dalam keadaan sadar atau tidak mengantuk.
Suatu malam teh Umi anak uwak saya itu sedang menggendong anaknya karena rewel menangis terus mungkin karena sakit. Sedangkan suaminya sedang tugas malam dan pulangnya besok pagi. Jam menunjukkan pukul satu malam, keadaan saat itu sangat sepi yang terdengar hanya suara hujan rintik-rintik dan sesekali suara kendaran dari arah tol Cipularang. Akhirnya anak teh Umi tertidur juga, suasana pun sepi.
Tapi tiba-tiba teh umi dikagetkan oleh suara seorang perempuan yang menangis tersedu-sedu, suaranya tepat berada di luar kamarnya. Maklum dinding kamar teh Umi terbuat dari bambu atau di sebut bilik sehingga sangat jelas terdengar. Suara itu terus menangis ia terus mengulang kata-katanya "hiks... hiks... sakit! tolong aku ingin pulang...".
Jelas teteh saya itu langsung lari ke kamar ibunya sambil menggendong anaknya. Uwak kaget dan bertanya ada apa. Karena saking takutnya badan teh Umi bergetar hebat dan tidak dapat berkata apa2 selain menangis dan bercucuran air mata.
Esoknya teh Umi menceritakan semua kejadian malam itu. Kejadian ini berlangsung setiap malam sehingga teh Umi tidak berani tidur sendirian. Bahkan tidak hanya bibi saja yang mendengar suara itu, beberapa warga pun sering mendengar. Warga heboh menceritakan hal itu, mereka selalu bertanya-tanya kenapa hampir setiap malam selalu ada suara tangisan perempuan tersebut. Tanda Tanya besar pun menghantui warga Purwakarta.
Uwak yang kebetulan punya kandang kerbau selalu memberi makan kerbau itu dengan rajin. Dekat kandang kerbau itu tumbuh lebat pohon bambu. Uwak rasanya ingin sekali melihat ke arah pohon bambu tersebut, padahal itukan hal yang biasa. Karena penasaran akhirnya ia memutuskan melihat ke arah pohon bambu tersebut. "Astagfirullah Hal Adzim..." saking kagetnya uwak mengucapkan istigfar, ia melihat sebuah tangan buntung yang menggantung dalam posisi memegang ranting bambu. Kontan ia pun melapor ke RT dan RW atas hal tersebut.
Tangan buntung itu sepertinya milik seorang wanita, karena memakai kutek dan di jari manisnya terdapat cincin, sebuah cincin pernikahan. Sepertinya ini adalah korban kecelakaan yang terjadi beberapa hari yang lalu di tol Cipularang. "Kok aneh ya! Padahal jarak dari tempat kejadian tabrakan cukup jauh jaraknya, tapi kok bisa terlempar jauh sekali, trus kok tangannya menggenggam dan menempel di ranting pohon, bukan tergelatak begitu saja ya???". Semua warga pun melontarkan hal sama. Akhirnya, tangan buntung itu pun diamankan. Semenjak ditemukannya tangan buntung itu, perempuan yang menangis tidak pernah terdengar lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar